Cinta adalah
sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling
saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian. Cinta
itu sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat berjalan
apabila kedua belah pihak ikhlas, cinta tidak dapat berjalan apabila mereka
mementingkan diri sendiri. Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti
menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian
pasangannya.
salam
Senin, 11 Juni 2012
Minggu, 10 Juni 2012
cinta
love is a feeling that
given by God on a pair of human beings to one another in love, each other, meet
each other, understanding each other. Absolutely love itself can not be forced,
love can only work if both sides are sincere, love can not start if they are
selfish. Since in touch, we would want a couple more attention and it can only
be from an understanding partner.
tarekat
PEMBAHASAN
A.
Makna
Tareka
Dalam kajian
tasawuf, ada dua model, pertama ialah: tasawuf
falsafi, dan yang kedua ialah tasawuf ‘amali. Tasawuf ‘amali inilah yang
disebut juga tarekat, yang sebenarnya adalah jalan. Yakni system latihan
meditasi ataupun amalan-amalan yang dihubungkan dengan sejumlah guru tarekat.
Tarekat juga berarti suatu organisasi yang berkembang seputar metode sufi yang
memiliki ciri-ciri khas. Tarekat biasa dikatakan dengan berusa mensucikan
batin, kekeluargaan tarekat, upacara keagamaan dan kesadaran social. Pensucian
batin adalah mensucikan jiwa dengan melatih rohani dengan hidup zuhud,
menghilangkan sifat-sifat buruk yang menyebabkan dosa, mengisi dengan
sifat-sifat terpuji, menjalani perintah agama, menjauhi larangan agama,
bertaubat atas dosa-dosa dengan intropeksi diri dan mawas diri terhadap amalan.
Tarekat (Bahasa Arab: طرق,
transliterasi: Tariqah) berarti "jalan" atau "metode", dan
mengacu pada aliran kegamaan tasawuf atau sufisme
dalam Islam. Ia secara konseptual terkait dengan ḥaqīqah atau
"kebenaran sejati", yaitu cita-cita ideal yang ingin dicapai oleh
para pelaku aliran tersebut. Seorang penuntut ilmu agama akan memulai pendekatannya
dengan mempelajari hukum Islam, yaitu praktik eksoteris atau duniawi Islam,
dan kemudian berlanjut pada jalan pendekatan mistis keagamaan yang berbentuk ṭarīqah.
Melalui praktik spiritual dan bimbingan seorang pemimpin tarekat, calon
penghayat tarekat akan berupaya untuk mencapai ḥaqīqah (hakikat, atau
kebenaran hakiki).[1]
B.
Asal-usul Gerakan Tarekat di Indonesia
Tarekat bermula dari Gujarat,India, ketika
para murid Indonesia di Aceh belajar tarekat disana. Hamzah al-fansuri dan
syamsudin al-sumatrani belajar dari Gujarat, juga Ar-Raniri. Mereka mengajarkan
tarekat di Indonesia. Dan mereka menjadi ulama terkemuka di Aceh pada abad 16
dan 17, Aceh yang terletak di paling ujung pulau Sumatra, merupakan wilayah
penghasil lading dari mereka, dan yang terpenting perdagangan Internasional,
menjadi salah satu kerajaan Islam yang sangat kuat pada rentang waktu tersebut.[2]
Dari sanalah tersebar luas ajaran tarekat di Nusantara, maka
berkembanglah beberapa gerakan-gerakan tarekat, Seperti: Tarekat Qodariyah,
Syadziliyah, dan Naqsyabandiyah.
Langganan:
Postingan (Atom)